JAKARTA--MI: Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Erwin Aksa mengatakan promosi Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menjadi Managing Director di Bank Dunia per 1 Juni 2010 merupakan kebanggaan Indonesia.
Menurut Erwin, dalam siaran persnya, Rabu, Menkeu akan menjadi orang kedua di Bank Dunia, setelah Presiden yang dijabat Robert Zoellick. Indonesia semestinya berbangga sebab putri terbaiknya ternyata mendapat kepercayaan dan posisi prestisius di lembaga keuangan dunia itu.
"Kami bangga dan semua masyarakat Indonesia semestinya berbangga sebab beliau bisa dipercaya memimpin lembaga keuangan sekelas bank dunia. Saya kira ini sebuah prestasi anak bangsa di tingkat dunia yang bisa membawa nama Indonesia lebih dikenal," katanya.
Erwin mengatakan, sejumlah pertimbangan Bank Dunia yang membuat Sri Mulyani dianggap layak ikut memimpin Bank Dunia. Diantaranya, Menkeu tersebut dianggap telah bekerja keras menstabilkan ekonomi Indonesia di tengah krisis keuangan global, bahkan ekonomi Indonesia tidak mengalami resesi seperti negera-negara tetangganya di saat krisis.
Menkeu berhasil mempertahankan pertumbuhan ekonomi di atas 4 persen meski lembaga keuangan nasional (perbankan) mengalami kekeringan likuiditas.
"Dunia usaha telah merasakan hasil kerja keras beliau dan berhasil mengangkat ekonomi Indonesia," tegas Erwin.
Menkeu juga dianggap sukses memulai reformasi di departemen keuangan (Depkeu) yang memang selama ini dianggap tidak tersentuh aparat hukum. "Pengungkapan banyak kasus perpajakan menunjukan adanya sistem dan budaya bersih yang sedang berjalan di Depkeu," tambahnya.
Di bawah kepemimpinan Sri Mulyani lebih dari selusin pejabat Depkeu telah dicopot dan dipecat sebab terkait berbagai kasus.
Ditempat yang sama, Sekjen HIPMI M Ridwan Mustofa, mengatakan, pihaknya berharap pengganti Sri Mulyani mampu melanjutkan program yang telah digariskan, utamanya reformasi birokrasi dan peningkatan penerimaan pajak. "Kami yakin pengganti beliau akan melanjutkan reformasi di Depkeu," kata Ridwan.
Dia berharap tak hanya mampu menguasai tugas sebagai Menkeu, penggantinya harus memiliki kadar integritas yang kuat dan kokoh seperti Sri Mulyani. "Pintar dan bisa memimpin tidak cukup, harus punya integritas yang kuat," kata Ridwan.
Sebelum menjadi Menkeu Sri Mulyani sudah menjabat sejumlah jabatan presitisius di lembaga keuangan dunia. Menkeu juga pernah menjadi Direktur Eksekutif di IMF pada periode 2002-2004. Sri Mulyani berkali-kali dinobatkan sebagai Menteri Keuangan terbaik dan salah satu dari 100 wanita paling berpengaruh di dunia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar