Senin, 07 Juni 2010

Pemerintah Secara Resmi Sambut Relawan RI

Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Republik Indonesia menyambut secara resmi kepulangan dari empat orang relawan RI yang ikut dengan konvoi kapal misi kemanusiaan yang diserang oleh pasukan komando Israel pada Senin (31/5) pekan lalu.

Keempat relawan tersebut adalah Ketua Komite Indonesia untuk Solidaritas Palestina (KISPA) H. Ferry Nur, Wakil Ketua KISPA Muhendri Muchtar, anggota Kispa Hardjito Warno, dan wartawan TVOne Muhammad Yasin. Mereka tiba di Bandara Soekarno-Hatta pukul 15.55 WIB.

Kemudian, mereka menuju Gedung Nusantara, kantor Kementerian Luar Negeri, kawasan Pejambon, Jakarta, Senin pukul 17.30 WIB, untuk menghadiri berita acara kepulangan para relawan itu.

Acara itu dihadiri Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa, Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia (WNI) dan Bantuan Hukum Indonesia, Teguh Wardoyo, serta keluarga para relawan.

Seorang anggota KISPA Oktavianto Baharudin, korban tertembak di atas kapal Mavi Marmara, setibanya di Jakarta, Senin pukul 13.15 WIB langsung dibawa ke Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto untuk mendapat perawatan medis lebih lanjut sehingga melewatkan berita acara di Kemlu.

"Kami sangat bersyukur akan kepulangan para relawan," ucap Menlu Marty Natalegawa dalam berita acara kepulangan relawan tersebut.

Ia menyatakan bahwa ini merupakan kerja keras Kemlu dengan pihak-pihak terkait, terutama Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Amman dengan Kerajaan Jordania mengupayakan kepulangan seluruh relawan WNI setelah seminggu dari insiden berdarah tersebut.

Masih terdapat tujuh relawan yang berada di Amman, Jordania, yakni empat anggota Medical Emergency Rescue Committe (MER-C) Indonesia, dan tiga orang dari Sahabat Al Aqsa.

Anggota Sahabat Al Aqsa, Surya Fachrizal, masih dirawat lebih lanjut di King Hussein Medical Center, Amman, setelah operasi pengeluaran peluru di RS Ramban, Haifa City, Israel.

Menlu Natalegawa menyatakan kepada wartawan selepas acara tersebut bahwa pemerintah Indonesia telah melakukan upaya diplomasi di berbagai forum dunia untuk bekerja sama dengan masyarakat internasional guna memastikan pertanggungjawaban Israel atas tindakannya.

"Tidak ada satu pun forum internasional yang kita kesampingkan," kata Menlu menegaskan.

Menlu juga mengharapkan keterlibatan Indonesia dalam tim investigasi atas kejadian berdarah yang menelan sembilan orang tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar